
Lotek Tuna dan LKTI Tahun 2023 Kabupaten Lampung Selatan Memasuki Tahap Penilaian, Peserta Sangat Antusias
LAMSELNEWS.COM,
Kalianda - Lomba Teknologi Tepat Guna (Lotek Tuna) dan Lomba Karya Tulis
Ilmiah (LKTI) Tahun 2023 yang digelar Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang)
Kabupaten Lampung Selatan memasuki tahapan penilaian oleh dewan juri.
Sebanyak 14 peserta yang mengikuti perlombaan yang digelar
di Kantor Balitbang Kabupaten Lampung Selatan terlihat sangat antusias
mengikuti penilaian perlombaan tersebut.
Kepala Balitbang Kabupaten Lampung Selatan M. Yusuf
didampingi Kabid Inovasi dan Teknologi Lafran Habibi menjelaskan, para peserta
lomba tersebut diberikan waktu selama 7 menit untuk pemaparan serta 33 menit
untuk pendalaman dan tanya jawab.
“Untuk penilaian atau presentasi lomba Lotek Tuna pada hari
ini diikuti oleh 7 peserta dari kalangan masyarakat,” kata Lafran Habibi dari
rilis yang diterima, Kamis (9/11/2023).
Lafran Habibi berharap, melalui lomba tersebut, kedepannya
dapat melahirkan inovasi-inovasi yang akhirnya dapat memudahkan masyarakat,
khususnya di Lampung Selatan.
"Kita ingin, kedepannya semakin banyak inovasi yang
bermunculan. Sehingga berinovasi ini dapat menjadi sebuah budaya ditengah
masyarakat," ujar Lafran, sapaan akrabnya.
Terkait lomba LKTI, Lafran Habibi menambahkan, lomba itu
diharapkan dapat memunculkan ide dan gagasan dalam penyelesaian permasalahan
pembangunan di Lampung Selatan.
"Seperti yang kita lihat, kebanyakan peserta LKTI
mengangkat tema tentang stunting, penanganan anak putus sekolah, kemiskinan
ekstrem dan UMKM. Dengan begitu, kami berharap, permasalahan itu dapat
dicarikan solusinya," kata Lafran.
Sementara, salah satu peserta lomba Lotek Tuna, Aditiya
Pangestu menuturkan, bahwa dirinya merasa senang Pemkab Lampung Selatan telah
menggelar lomba tersebut.
"Iya senang, sejauh ini belum pernah saya mengikuti
lomba semacam ini. Kami berterimakasih, karena diberikan ruang untuk
menyalurkan hasil karya kami dalam bentuk lomba," kata dia.
Warga Desa Munjuksampurna, Kecamatan Kalianda itu menjelaskan,
dalam perlombaan Lotek Tuna tersebut, dirinya mendaftarkan teknologi tepat guna
dalam bentuk alat pendeteksi pencurian sapi. Dimana, alat tersebut dipasang di
kandang hewan ternak, dan dapat menimbulkan suara apabila terdapat
gerakan-gerakan yang mencurigakan.
"Jadi, kalau ada yang mau mencuri, alaramnya berbunyi.
Sehingga, ini dapat mencegah ada tindak kriminal pencurian hewan ternak,"
ungkap Aditiya Pangestu.
Selain Aditiya Pangestu, Lomba Lotek Tuna tersebut juga
diikuti oleh seorang tenaga pendidik. Dia adalah Dini Gusti Rini. Guru dari
SMAN 1 Kalianda.
Teknologi Tepat Guna yang didaftarkan oleh Dini Gusti Rini
yakni, tempat penyaringan minyak jelantah (Tempe Mijel) untuk menghasilkan
biodiesel berkualitas dari bahan-bahan bekas dilengkapi dengan sensor infrared
ramah lingkungan.
"Harapan kami, dengan mengikuti lomba ini, hasil dari
teknologi tepat guna ini dapat semakin besar dan dapat menciptakan peluang
usaha baru bagi masyarakat," kata Gusti Rini.
Sementara itu, untuk kategori SMA/Sederajat penilaian/penyajian
presentasi akan dilaksanakan pada tanggal 10 November 2023. Sedangkan untuk
tingkat mahasiswa, mereka akan mengikuti proses penilaian persentasi pada hari
Senin tanggal 13 November tahun 2023 di Aula Kantor Balitbang Lampung Selatan.
Jumlahnya, sebanyak 9 peserta. (NN)